POJOKMANADO.ID – Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara (Sulut) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengukuhkan komitmen mereka dalam menjaga stabilitas harga komoditas dengan melibatkan pedagang.
Dalam acara Deklarasi Kepengurusan Perkumpulan Persaudaraan Pedagang Pasar Tradisional (P4T) Kota Manado di Pasar Bersehati, Manado, pada Senin (22/1), BI Sulut memberikan dukungan penuh.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk anggota DPD RI, Djafar Alkatiri, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara Daniel Mawengkang, serta perwakilan dari Polda Sulawesi Utara dan PD Pasar Bersehati Kota Manado.
Fernando R. Butarbutar, Deputi Kepala Perwakilan Divisi Perumusan dan Implementasi Kebijakan Bank Indonesia Sulut, menjelaskan bahwa P4T Kota Manado merupakan inisiatif untuk meningkatkan persatuan dan persaudaraan antar pedagang pasar tradisional.
“Tujuan utamanya adalah memperlancar distribusi pangan dan menjaga stabilitas harga di Kota Manado,” kata Fernando.
Bank Indonesia berharap agar pedagang pasar dapat menjadi mitra strategis dalam menjaga kelancaran sistem pembayaran dengan memperluas penggunaan QRIS dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mata uang Rupiah.
“Selain itu, mereka juga diharapkan menjadi mitra dalam mendukung perkembangan ekonomi Sulawesi Utara,” ujarnya.
Fernando menambahkan, melalui kolaborasi antara Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, dan pedagang tradisional, diharapkan tercipta kondisi inflasi yang stabil yang akan memberikan dampak positif bagi petani, pedagang, dan masyarakat Sulawesi Utara secara keseluruhan.
Dalam kesempatan tersebut, BI secara simbolis memberikan rompi bertuliskan “Pedagang Garda Inflasi Sulawesi Utara” kepada pengurus P4T Manado sebagai bentuk kemitraan dalam mendukung stabilitas harga dan program pengendalian inflasi.(cil)