POJOKMANADO.ID – Pemerintah Kabupaten Minahasa bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara menggelar panen cabai keriting di Desa Tonsea Lama, Kabupaten Minahasa.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin 20 Mei 2024 kemarin ini merupakan langkah strategis dalam upaya penanganan inflasi di daerah tersebut.
Penjabat Bupati Minahasa, Jemmy Stany Kumendong, menyatakan bahwa komoditas seperti beras, bawang, daging babi, dan cabai menjadi penyebab utama inflasi di Sulawesi Utara.
“Dengan demikian, panen cabai keriting ini menjadi langkah penting dalam mengendalikan inflasi,” kata Pj Bupati Minahasa.
Panen tersebut kata Pj Bupati Minahasa dilakukan oleh Kelompok Tani Friends Farming Tonsea Lama, yang merupakan binaan Pemkab Minahasa.
“Mereka telah menggunakan Dana Desa untuk pengelolaan lahan, di mana 20 persen dari Dana Desa bisa dialokasikan untuk penanganan inflasi,” katanya lagi.
Pj Bupati Minahasa juga menekankan pentingnya panen ini dalam mengendalikan harga di pasar dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dia juga mengapresiasi dukungan Bank Indonesia Sulut dalam membantu petani di Minahasa.
Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Darmawan Hutabarat, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari hasil High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi (TPID) wilayah Minahasa.
“Hal ini menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan produksi cabai, bawang, dan tomat untuk mengendalikan inflasi,” ujar Darmawan.
Lanjut Darmawan, lahan seluas 2 hektar yang dikelola oleh Friends Farming diharapkan dapat membantu stabilisasi harga dan memenuhi permintaan pasar.
“Produksi cabai keriting yang mencapai 20 ton diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap ketersediaan pasokan dan penanganan inflasi di daerah tersebut,” harapnya.(cil)