Example floating
Example floating
HeadlineKabar DaerahPemprov Sulut

Gaji dan Uang Makan Atlit di Kebiri, Steven Kandouw Diminta Mundur dari Ketua Koni Sulut

×

Gaji dan Uang Makan Atlit di Kebiri, Steven Kandouw Diminta Mundur dari Ketua Koni Sulut

Sebarkan artikel ini

POJOKMANADO– Nasib sial dialami oleh para atlit cabang olahraga (Cabor) Esport dari Sulawesi Utara dalam ajang PON XXI di Aceh Sumatera Utara (Sumut).

Mereka terpaksa harus gigit jari karena hasil dari kerja keras untuk mengharumkan nama Sulawesi Utara di Kebiri oleh Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Sulawesi Utara.

Example 300x600

Informasi yang dihimpun media ini, Dana dari Koni, Dinas Kesehatan dan Dispora Manado tidak semuanya diberikan kepada atlit Cabor Esport.

“Koni Sulut lupa kacang akan kulitnya, gaji uang makan atlit dikebiri. Bisa dirinci yang akan didapatkan para atlit, mulai dari Dana Koni 4 juta, Dinas Kesehatan 250 ribu dan Dispora 950 ribu,” Kata Suharto Ishak Kiu.

Yang lebih naasnya lagi, selama 11 hari para atlit PON mendapat perlakuan yang tidak adil.

“Mungkin karena mengalami kekalahan dalam pertandingan, sampai-sampai HP Android yang dianggarkan 25.000.000 juta dibeli dengan harga 16.000.000 juta akan ditarik oleh Sekretaris ESI SULUT, Vian Rondonuwu dan Jendra Kolompoy dihotel di Sumut Sebelum kembali ke Manado, dengan Alasan milik daerah,”tegas Politisi Gerindra ini.

Dirinyapun menegaskan, Ketua Koni Sulawesi Utara seharusnya bisa memperhatikan hal-hal seperti ini.

“Kami sebagai orang tua menghimbau kepada ketua KONI SULUT Bapak Steven Kandow untuk memperhatikan hal ini , penghargaan apa yang Bapak Berikan kepada Atlit-atlit Sulut Yang sudah berjuang sudah rugi Waktu, tenaga, Perkuliahan anak-anak kami yang notabene tidak diurus dikampus mereka,”tambahnya.

Dirinya pun meminta, jika Ketua Koni Sulut tidak mampu membina para atlit dan Official lebih baik mundur dari Jabatan.

“Saya menghimbau Bapak harus mundur dari Koni SULUT Karena tidak mampu membina para Atlit dan official bahkan semua team lain ,bahkan ada pelatih yang mengeluarkan kata-kata makian di masa karantina waktu masih di Manado. Untuk apa Hp itu ditarik dan akan dikuasai oleh oknum-oknum serakah, lagian teknogi itu setiap tahun beruba , Hp itu tidak mungkin dipakai lagi di ajang berikut. Bagaimana olah raga Sulut bisa berkembang kalau masih ada orang-orang seperti ini. Kami orang tua sangat kecewa,”tegasnya.

Menurutnya, bentuk kekecewaan ini tidak ada kaitan dengan tahun Politik.

“Jika bagus saya katakan bagus, jika tidak apa harus saya katakan bagus? Kan tidak mungkin. Ini karena anak saya merasakan jadi saya sebagai orang tua sangat kecewa dengan KONI Sulut,” Kata Politisi Gerindra dengan nada kecewa ini. (***)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *