POJOKMANADO.ID – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Asim Saputra, mengungkapkan hasil Sensus Pertanian 2023 sebagai data kunci untuk perencanaan pembangunan sektor pertanian di daerah tersebut.
Dalam Rapat Koordinasi Daerah, Asim menyatakan bahwa data rinci dari sensus ini, terkait luas lahan, kepemilikan lahan, dan jumlah petani, dapat mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan menuju kemajuan dan kesejahteraan Sulawesi Utara.
Asim menyoroti kontribusi sektor pertanian yang mencapai lebih dari 20 persen terhadap ekonomi Sulut, bahkan menjadi penopang ekonomi selama pandemi Covid-19.
“Dalam konteks pertumbuhan ekonomi, sektor pertanian menjadi satu-satunya yang terus berkembang, sementara sektor lain mengalami kontraksi,” kata Asim.
Lanjut Asim, salah satu temuan menarik dari Sensus Pertanian 2023 adalah absennya petani muda di bawah 15 tahun.
“Dominasi petani di atas 40 tahun, tentu ini merupakan tantangan bagi semua pihak untuk mencari solusi modern yang dapat memikat generasi muda untuk berkontribusi di sektor pertanian,” ujarnya.
Data ST2023 menunjukkan pertumbuhan usaha rumah tangga pertanian sekitar 3,8 persen, tetapi usaha pertanian itu sendiri mengalami penurunan sekitar 6,5 persen. Ini menandakan tantangan yang perlu diatasi dalam pengelolaan sektor pertanian.
“Meskipun demikian, sektor pertanian tetap menjanjikan, dengan nilai tukar petani di atas 110,” katanya.
Ia juga menyatakan bahwa dengan manajemen yang baik, sektor pertanian dapat menjadi strategi vital untuk menjaga ketahanan pangan di Sulawesi Utara di tengah situasi global saat ini.
Selain itu, Asim Saputra juga menekankan pentingnya mendiseminasi data hasil sensus pertanian dengan lebih rinci sebagai langkah untuk menjawab tantangan dan menjaga sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian Sulawesi Utara.(cil)